Minggu, 12 Desember 2010

Berbagai Manfaat Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan

Ada lima manfaat besar dari kehidupan yang memiliki tujuan:

1.Mengenali tujuan Anda memberi makna bagi kehidupan Anda
Kita diciptakan untuk memiliki makna. Itulah sebabnya manusia mencoba metode-metode yang meragukan, seperti astrologi atau fisika, untuk menemukan makna tersebut. Apabila kehidupan memiliki makna, Anda bisa menanggung hampir segala hal; tanpa makna, tidak ada sesuatupun yang bisa ditanggung.


Seorang anak muda yang berusia dua puluhan menulis, “Saya merasa gagal karena saya berjuang untuk menjadi sesuatu, dan saya bahkan tidak mengetahui apa sesuatu itu. Satu-satunya cara bertindak yang saya ketahui adalah bertahan. Suatu hari, jika saya menemukan tujuan saya, saya akan merasa mulai hidup.”
Tanpa Allah, kehidupan tidak memiliki tujuan, dan tanpa tujuan, kehidupan tidak memiliki makna. Tanpa makna, kehidupan tidak memiliki arti atau harapan. Dalam Alkitab, bermacam-macam orang mengekspresikan keputusasaan ini. Yesaya mengeluh, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna.” Ayub berkata, “Hari-hari hidupku meluncur dengan cepatnya, habis tanpa harapan.” dan “Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja.” Tragedi terbesar bukanlah kematian, melainkan kehidupan tanpa tujuan.
Harapan sama pentingnya seperti udara dan air bagi kehidupan Anda. Anda membutuhkan harapan untuk bertahan hidup. Dr.Bernie Siegel merasa dia bisa memperkirakan pasien kanker yang mana yang akan mengalami pengurangan penyakit dengan bertanya,”Apakah Anda ini hidup sampai umur seratus?” Pasien dengan perasaan memiliki tujuan hidup menjawab ya dan merupakan orang yang paling mungkin bertahan hidup. Harapan muncul karena ada tujuan.
Jika Anda merasa putus asa, bertahanlah! Perubahan-perubahan yang mengagumkan akan terjadi dalam kehidupan Anda ketika Anda mulai menjalaninya dengan suatu tujuan. Allah berfirman, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, ........... yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Anda mungkin merasa sedang menghadapi suatu situasi yang mustahil, tetapi Alkitab berkata, “Allah..... dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang berani kita bayangkan – sama sekali melebihi segala doa, keinginan, pikiran dan pengharapan kita.”

2.Mengenali tujuan Anda memudahkan kehidupan Anda
Tujuan hidup menetapkan apa yang Anda kerjakan dan apa yang tidak Anda kerjakan. Tujuan Anda menjadi patokan yang Anda pakai untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan mana yang penting dan mana yang tidak. Anda hanya bertanya, “Apakah kegiatan ini membantu saya memenuhi salah satu dari tujuan Allah bagi kehidupan saya?”
Tanpa suatu tujuan yang jelas Anda tidak memiliki dasar dimana Anda melAndasi keputusan Anda, membagi waktu Anda, dan menggunakan sumber daya Anda. Anda akan cenderung membuat pilihan-pilihan berdasarkan situasi, tekanan dan suasana hati Anda kala itu. Orang-orang yang tidak mengenali tujuan mereka berusaha untuk melakukan terlalu banyak hal dan hal itulah yang menyebabkan rasa tertekan, kelelahan dan konflik.
Mustahil melakukan segala hal yang orang lain ingin Anda lakukan. Anda hanya memiliki cukup waktu untuk melakukan kehendak Allah. Jika Anda tidak bisa menyelesaikan semuanya, itu berarti Anda sedang mencoba melakukan lebih dari apa yang Allah maksudkan untuk Anda lakukan (atau, mungkin, Anda terlalu banyak menonton televisi). Kehidupan yang memiliki tujuan membawa pada gaya hidup yang lebih sederhana dan jadwal yang lebih terkendali. Alkitab berkata, “Kehidupan yang mewah dan suka pamer adalah kehidupan yang kosong; kehidupan yang biasa dan sederhana adalah kehidupan yang penuh.” Kehidupan yang memiliki tujuan juga membawa kepada ketenangan pikiran: ”Engkau, TUHAN, memberikan damai sejahtera yang sempurna kepada orang-orang yang mengikuti dengan teguh tujuan mereka dan menaruh kepercayaan mereka kepada-Mu.”

3.Mengenali tujuan Anda membuat kehidupan Anda memiliki fokus
Tujuan itu akan memusatkan usaha dan energi Anda pada apa yang penting. Anda menjadi efektif karena bersikap selektif.
Sudah merupakan sifat manusia untuk bingung karena soal-soal kecil. Kita bermain Trivial Pursuit (mengejar hal-hal sepele) dengan hidup kita. Henry david Thoreau mengamati bahwa banyak orang menjalani kehidupan “putus asa secara diam,” tetapi sekarang gambaran yang lebih baik adalah bingung tanpa tujuan. Banyak orang seperti giroskop, yang berputar dengan kecepatan luar biasa, tetapi tidak pernah beranjak kemanapun.
Tanpa tujuan yang jelas, Anda akan terus mengubah arah, pekerjaan, hubungan, gereja, atau lingkungan – dengan berharap bahwa setiap perubahan akan menghentikan kebingungan atau mengisi kekosongan di dalam hati Anda. Anda berfikir, Mungkin sekarang akan berbeda, tetapi itu tidak memecahkan masalah Anda yang sesungguhnya, yaitu kurangnya fokus dan tujuan.
Alkitab berkata, “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Kuasa karena memiliki fokus adalah ibarat cahaya. Cahaya yang menyebar memiliki sedikit kuasa atau pengaruh, tetapi Anda bisa memusatkan energinya dengan memfokuskannya. Dengan kaca pembesar, sinar matahari bisa difokuskan untuk membakar rumput atau kertas. Ketika cahaya lebih difokuskan lagi seperti sinar laser, ia bisa memotong baja.
Kekuatan dari suatu kehidupan yang terfokus hampit tidak ada duanya, yaitu kehidupan yang dijalani berdasarkan tujuan. Laki-laki dan perempuan yang berpengaruh paling besar dalam sejarah adalah orang-orang yang sangat terfokus. Misalnya, Rasul Paulus nyaris sendirian menyebarkan Agama Kristen di seluruh kekaisaran Romawi. Rahasianya adalah kehidupan yang terfokus. Paulus berkata, “Aku memfokuskan seluruh tenagaku pada satu hal ini: Melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku.”
Jika Anda ingin hidup Anda memiliki pengaruh, fokuskanlah! Berhentilah bermain-main. Berhentilah mencoba melakukan segala hal. Kurangi gal-hal yang Anda lakukan. Bahkan kurangi kegiatan-kegiatan yang baik dan hanya melakukan hal-hal yang paling penting. Jangan pernah mengacaukan antara aktivitas dan produktivitas. Anda bisa sibuk tanpa memiliki tujuan, tetapi apa gunanya? Paulus berkata, “Marilah kita tetap fokus pada sasaran itu, kita yang ingin mencapai segala sesuatu yang Allah sediakan bagi kita.”

4.Mengenali tujuan Anda akan memotivasi kehidupan Anda
Tujuan selalu menghasilkan keinginan yang kuat. Tidak ada yang bisa membangkitkan energi seperti tujuan yang jelas. Sebaliknya, keinginan yang kuat memudar bila Anda tidak mempunyai tujuan. Bangun dari temapt tidur saja menjadi suatu tugas besar. Biasanya pekerjaan yang tidak berarti, dan bukan kelebihan kerja, yang meletihkan kita, menguras tenaga kita, dan merampas sukacita kita.
George Bernard Shaw menulis, “Inilah sukacita sejati dalam hidup : dipakai untuk suatu tujuan yang disadari oleh diri Anda sebagai tujuan yang hebat; menjadi suatu kekuatan alam dan bukanlah sedikit penyakit dan keluhan yang bersifat mementingkan diri, dengan mengeluh bahwa dunia tidak mau memberikan segalanya untuk membuat Anda bahagia.”

5.Mengenali tujuan Anda akan mempersiapkan Anda untuk menghadapi kekekalan
Banyak orang menghabiskan hidupnya dengan berupaya menciptakan warisan yang tanpa akhir di bumi. Mereka ingin dikenang ketika mereka meninggal. Namun, apa yang akhirnya paling penting bukanlah apa yang orang lain katakan tentang kehidupan Anda tetapi apa yang Allah katakan. Apa yang gagal disadari oleh orang-orang adalah bahwa segala pencapaian pada akhirnya lewat, catatan-catatan rusak, reputasi memudar, dan pujian dilupakan.
Hidup untuk menghasilkan warisan dunia adalah sasaran yang dangkal. Adalah lebih bijaksana kalau orang menggunakan waktunya untuk membangun suatu warisan kekal. Anda tidak ditempatkan di bumi untuk diingat. Anda ditempatkan disini untuk bersiap-siap menghadapi kekekalan.
Suatu hari Anda akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan memeriksa kehidupan Anda, suatu ujian akhir, sebelum Anda memasuki kekekalan. Alkitab mengatakan, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.... Demikian setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.”

Diambil dari buku “The Purpose Driven Life”

Tidak ada komentar: