Rabu, 24 November 2010

Rancang Bangun Antena Susunan Linier Empat Elemen Dengan Distribusi Amplitudo Seragam

Dalam sistem telekomunikasi radio, salah satu elemen yang sangat penting adalah antena. Antena merupakan perangkat yang berfungsi sebagai penerima maupun pemancar gelombang elektromagnetik dari dan ke udara bebas. Oleh karena itu, kualitas antena sangat menentukan kinerja hubungan komunikasi radio.

Secara umum pola radiasi antena dibedakan atas pola radiasi ke segala arah (omnidirectional) dan pola radiasi ke suatu arah tertentu (unidirectional antenna). Pemilihan pola radiasi ini ditentukan oleh aplikasi dari system komunikasi radio tersebut. Misalnya untuk jaringan komunikasi seluler, sering dibutuhkan antena unidirectional antenna untuk melayani sektor wilayah layanan tertentu.

Pengarahan pola radiasi antenna dapat diatur dengan metode pengarahan secara mekanik maupun secara elektrikal. Untuk metode pengarahan secara mekanik dilakukan dengan cara mengubah posisi antena dengan menggunakan routater. Pengaturan pola radiasi secara elektrikal yaitu dengan mengubah fasa pada elemen antena yang bersebelahan.

Proyek akhir “Rancang Bangun Antena Susunan Linier Empat Elemen Dengan Distribusi Amplitudo Seragam” ini bertujuan untuk membuktikan bahwa selisih fasa antar elemen antena pada susunan linier untuk amplitude seragam dapat mengakibatkan perubahan arah pola radiasi maksimum dari susunan antenna. Antena ini bekerja pada frekuensi 920 MHz yang disusun dari 4 elemene antenna vertical. Sifat antenna ini adalah unidirectional dengan pengarahannya secara elektrikal yaitu dengan mengubah fasa dari tiap elemen antenna maka arah pola radiasi antenna juga mengalami perubahan.
Read More......

Anda ada karena Allah

Anda adalah Anda karena suatu alasan.
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks.
Anda adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna,
Disebut lelaki atau perempuan khusus milik Allah.

Anda bertampang seperti anda karena suatu alasan.
Allah kita tidak membuat kesalahan.
Dia merajut Anda menjadi satu di dalam kandungan,
Anda benar-benar apa yang ingin Dia ciptakan.

Orang tua yang Anda miliki adalah orang tua yang Dia pilih,
Dan tidak peduli bagaimana perasaan Anda,
Mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah
Dan mereka memikul materai Tuhan.

Tidak, trauma yang Anda hadapi tidaklah mudah.
Dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti Anda;
Tetapi itu diizinkan untuk membentuk hati Anda
Supaya Anda bertumbuh menjadi serupa dengan-Nya.

Anda adalah Anda karena suatu alasan,
Anda telah dibetuk dengan tongkat Tuhan.
Anda adalah Anda, kekasih
Karena ada Allah!!

Read More......

Senin, 22 November 2010

PEPERANGAN KARAKTER

Kita sudah memahami bahwa pencobaan-pencobaan Ayub adalah perjuangan demi “karakternya”. Sebagai tambahan, kita sudah mengetahui bahwa hadian dari “perang karakter” itu adalah jiwa Ayub, dan iblis sedang terlibat dalam peperangan yang sama untuk hidup kita hari ini. Serangan-serangan iblis ditujukan untuk melemahkan dan menyesatkan karakter-karakter kita untuk mendapat jiwa-jiwa kita.

Iblis melihat pencobaan-pencobaan sebagai suatu peperangan untuk memperlemah dan menghancurkan kita, tetapi Allah dapat memurnikan dan meningkatkan kita melaluinya. Di seluruh bagian Alkitab, pencobaan-pencobaan hidup disamakan dengan api. Pada zaman lampau, api digunakan untuk memurnikan. Memanaskan dengan api akan memurnikan logam. Meletakkan emas ke dalam suatu wadah peleburan dan memanaskannya merupakan cara memurnikan emas. Setelah pembakaran dan peleburan bahan-bahan tambahan, emasnya menjadi sangat murni yang membuatnya makin berharga.

Kita seperti bongkahan emas. Ketika kita dilahirkan baru, kita seperti bongkahan emas yang baru di tambang, masih kotor oleh tanah dan pencemar masih menempel. Allah mempunyai tempat spesifik untuk bongkahan emas itu. Namun, jika kita ingin bersinar , sukses, dan merasakan sukacita karena berada di tempat yang sempurna, maka, seperti bongkahan emas, kita perlu dibersihkan dan dibentuk menjadi sesuatu yang bermanfaat..

“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu- yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniaannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus kristus menyatakan diri-Nya (1 Petrus 1 : 6-7)
Read More......

KASIH

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat
dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan;
dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir;
bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna,
tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Read More......

Marah Sebagai Sumber Petaka

Pengkhotbah 7:9; 10:4; Amsal 29:11

Bagaimana cara menangkap kepiting? Ambillah sebatang bambu yang diikat dan diujung tali yang lain diikatkan sebuah batu kecil. Ayunkan bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang diincar, dengan tujuan untuk mengganggunya. Tindakan yang dilakukan berkali-kali ini akan membuat kepiting itu marah dan menjepit tali dengan capitnya yang kuat. Ketika capit kepiting menjepit, kita harus segera menarik tali dan mengangkat mangsa yang sedang marah itu. Kemudian memasukkanya ke wadah yang sudah disiapkan dan segera memutuskan talinya. Setelah itu kita bisa memasak kepiting sesuai menu yang diinginkan dan menikmati dagingnya yang lezat. Si kepiting menjadi menu di meja makan karena sifatnya yang gampang marah.

Kita sering melihat banyak orang yang jatuh dalam kesulitan atau berbagai-bagai masalah, kehilangan peluang dan jabatan karena tidak bisa mengontrol amarahnya. Marah adalah salah satu bentuk emosi yang negatif, yang jika diikuti akan membuat kita tidak bisa berfikir sehat. Ketika kita mengikuti emosi yang meledak-ledak, kita tidak sadar bahwa kita sudah mengeluarkan kata-kata yang melukai orang-orang yang sebenarnya tidak ingin kita lukai. Ketika emosi negatif itu kita luapkan, kita kehilangan kontrol dan bersikap tidak santun.
Aura si pemarah memancarkan permusuhan, sedangkan hidup mereka yang suka mengontrol emosinya memancarkan kedamaian.
Alangkah ruginya kita jika kehilangan kesempatan untuk memberi dan menerima kasih, untuk membangun hubungan yang harmonis dengan banyak orang hanya karena kita terlalu cepat marah. Label “pemarah” akan membuat kita menjadi orang yang “terpenjara” di dalam jeruji emosi yang kita bangun sendiri, yang memisahkan kita dari situasi hidup yang normal.
Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang punya kasih pasti memiliki penguasaan diri, termasuk penguasaan diri atas emosi. Orang yang dapat menguasai dirinya akan berbahagia, karena dikatakan berbahagialah orang yang membawa damai, mereka akan disukai banyak orang. Karena itu kendalikanlah emosi negatif kita!

“Si pemarah menambah musuh karena emosinya, si pendamai menambah sahabat karena kasihnya” Ester Chim "
Read More......